PBR tak Mampu Dongkrak Penonton

Pemain PBR, Nemanja Obric (tengah) seusai menjebol gawang Persija
Meskipun menjamu Persija Jakarta, namun rupanya pertandingan kandang keempat Pelita Bandung Raya (PBR) tidak mampu mendongkrak animo penonton. Laga kandang PBR yang untuk pertama kalinya digelar di Stadion Siliwangi, Bandung, Selasa (5/2) itu tetap sepi penonton.

Berdasarkan pemantauan "PRLM" hingga kIck off pertandingan dimulai, sedikitnya hanya 100 penonton yang ada di tribun VIP. Sementara di tribun lainnya baik utara, selatan, dan timur hanya terlihat belasan penonton.

Kondisi tersebut jauh dari harapan panitia pelaksana PBR. Laga kandang awalnya sengaja digelar di Siliwangi agar mampu menarik lebih banyak minat penonton. Di Jalak Harupat, PBR bahkan disebut pelatih Simon McMenemmy seperti bermain di laga tandang karena sepiinya dukungan penonton.

Selain sepi penonton, laga di stadion Siliwangi sore itu juga diwarnai hujan deras yang mengguyur kota Bandung. PBR dan Persija terlihat kesulitan bermain di lapangan yang becek dan licin.

***

Kemenangan Pertama PBR

Pelita Bandung Raya (PBR) akhirnya meraih kemenangan pertamanya di kompetisi Liga Super Indonesia (2013).

Pemain muda Muhammad Arsyad menjadi pembawa kemenangan PBR atas Persija Jakarta di Stadion Siliwangi, Bandung, Selasa (5/2) sore.

Setelah unggul 2-1 di babak pertama, PBR kembali kebobolan di babak kedua.. Persija Jakarta menyamakan kedudukan pada menit ke-75 melalui tendangan Rachmat Affandi.

Di babak kedua ini, PBR tidak banyak menciptakan peluang. Pertandingan bahkan sempat memanas di menit ke-62 karena terjadi sedikit keributan.

Berawal dari pemain Persija Park Kyeong Min yang merasa kesal terhadap M Arsyad, dan mendorongnya hingga terjatuh. Ismed Sofyan yang ikut kesal juga mendorong kepala Arsyad yang akhirnya membuat pelatih Simon McMenemmy naik pitam di pinggir lapang dan terjadilah keributan selama kurang lebih 3 menit.

Di babak kedua ini, pertandingan memang cukup panas dan membuat "Macan Kemayoran" bermain lebih kasar.

Hal ini terlihat dari empat kartu kuning yang dikeluarkan wasit di bbak kedua masing-masing untuk Ismed Sofyan '47, Park Kyeong Min '64, Defri Risky '81, dan Robertino Pugliara '85.

Setelah menyamakan kedudukan, Rahmat Affandi nyaris kembali menyarangkan gol di jantung pertahanan PBR. Namun tendangan Affandi di menit ke 82 masih mampu dibendung Tema Mursadat.

Kegelisahan PBR akan hasil imbang akhirnya ditepis pemain muda M. Arsyad pada menit ke-88. Tendangan pemain muda bernomor punggung 14 itu melesak ke kanan gawang dan membawa kembali PBR unggul 3-2. Skor bertahan hingga laga usai.

sumber : PR online

3 comments:

  1. di dukung sok tidieu, meskipun sepi di lapangan tapi nu nonton di tv rebuan.

    PBR sipp,

    ReplyDelete
  2. coba maena hade pasti penonton loba, iget sriwijaya ge keur awal mah goreng malahan jakabaring teh kosong molompong, sriwijaya lawan persib 4:0 inget keneh eta jaman indra tochir, mun ayenamah boro2 4:0 maen di palembang imbang ge hese, animo penonton bakal loba mun prestasi na hade ......coba evaluasi Plita Karawang waktu masuk pinal copa indonesia walo kalah loba kan penontonna pas maen goreng saetik ,....rekrut pemain hade trus maen kompak pasti penonton datang

    ReplyDelete
  3. home base nya mendingan di karawang/purwakarta tau d kuningan/ciamis d jamin lebih banyak daripada d bandung...

    ReplyDelete